Kegiatan pertambangan cenderung memberikan lapangan pekerjaan yang sifatnya relatif sementara. Ketika cadangan sumber daya alam semakin habis akibat kegiatan tambang, tidak sedikit masyarakat kehilangan mata pencaharian dan kesulitan mencari pekerjaan lain di sektor yang berbeda.
Ketergantungan yang berlebihan pada sektor pertambangan membuat ekonomi masyarakat rentan terhadap fluktuasi harga global. Jika harga komoditas menurun secara signifikan dapat menyebabkan krisis ekonomi saat harga turun.
Meskipun sektor pertambangan dapat memberikan keuntungan besar, distribusi keuntungan ini sering kali tidak merata, dengan sebagian besar keuntungan jatuh ke tangan perusahaan besar dan hanya sedikit yang sampai ke masyarakat lokal.
Mengandalkan sumber daya tak terbarukan seperti tambang berarti menghadapi risiko jangka panjang ketika sumber daya tersebut habis, meninggalkan masyarakat tanpa sumber pendapatan yang stabil.