Filosofi Tanah & Perilaku Sosial

oleh

Oya, akhir tahun lalu, dihadapan Kapolda Babel dan selalu perwira Polda Babel, saya menyampaikan satu hal yang semoga bisa dianalisa apakah kenyataan ataukah hanya omongan belaka. Saya katakan bahwa ada 2 konflik yang akan dihadapi oleh masyarakat Bangka Belitung hari ini dan dimasa mendatang, (1) Konflik Pertambangan (2) Konflik pertanahan. Muaranya adalah tanah! Sebab karakter masyarakat Bangka Belitung sangat “tanah sekali”. Begitulah kita negeri Serumpun Sebalai ini, jangan sampai menjadi negeri “Saling Nyerambun Saling Berkelahi”. Ah, sudah dan selalu terjadi.

Demikian Kultum (kuliah tujuh menit) saya ganti jadi Kultum (Kuliah terserah antum).

 

Salam Kultum!

 

(Kebun Tepi Sungai, 21/03/2024)

=====

 

AHMADI SOFYAN, akrab disapa Atok Kulop. Alumni Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja & Pondok Modern Al-Barokah Kertosono Nganjuk Jawa Timur & Kuliah di Kota Malang. Aktif menulis dan seringpula ditulis karena mungkin diciptakan dari tanah di Batu Tulis. Kegiatan sehari-harinya banyak dihabiskan di Kebun.

No More Posts Available.

No more pages to load.