Timbul-Tenggelam Proyeksi Interkonektivitas dan Infrastruktur Udara di Bangka Belitung

oleh
oleh

Kepulauan Bangka Belitung adalah surganya wisata Indonesia. Bahkan, dari Pantai Tanjung Kelayang menjadikan Kabupaten Belitung sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, dan menjadi satu dari 10 destinasi prioritas di Indonesia, atau 10 Bali baru berdasarkan Perpres Nomor 3 Tahun 2016.

Sebagai penunjangnya, Tanjung Kelayang ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016, karena memiliki keunggulan geostrategis, yaitu terletak antara Indonesia dan negara ASEAN yang merupakan target captive market. KEK ini diproyeksikan dapat menarik investasi sebesar Rp10,3 triliun, dan proyeksi tenaga kerja sebanyak 5.000 orang pada tahun 2036. (kek.go.id).

Tidak hanya itu, pada sidang ke-211 Dewan Eksekutif UNESCO 15 April 2021, Geopark Belitong direkomendasikan oleh UNESCO Global Geopark Council (UGGC) sebagai salah satu prioritas, dan akhirnya ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Selain itu, Belitung juga ditetapkan sebagai satu dari enam destinasi untuk pilot project carbon footprint di Indonesia.

Efeknya, bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan naik kelas sebagai bandara internasional pada 2017 untuk menunjang promosi pariwisata Indonesia. Masa itu, selain melayani penerbangan domestik ke-dari Pangkalpinang, Jakarta, Bandar Lampung, dan Palembang, H.AS Hanandjoeddin melayani penerbangan mancanegara ke-dari Kuala Lumpur, dan Singapura. Wisata Belitung ramai, ekonomi menggeliat.

Sayangnya….

Dua tahun kemudian Covid-19 menghantam dunia, wisata Belitung jalan di tempat, bahkan sekadar untuk kembali pun sulit. Status mewah yang disandang Bandara H.AS Hanandjoeddin tidak lagi ada, setelah Pemerintah mengeluarkan kebijakan melakukan pemangkasan status bandara internasional di Indonesia pada 2024, termasuk bandara kebanggaan masyarakat Pulau Belitung itu.

Bandara yang dulu melayani penerbangan mancanegara, kini bertatus domestik, dan hanya menerima penerbangan dalam negeri, yaitu dari Pangkalpinang yang notabene masih dalam provinsi yang sama, dan juga Jakarta. Revitalisasi pembangunannya pun tidak nampak. Total runway di bandara itu ‘stag’ pada 2.710 meter saja.

No More Posts Available.

No more pages to load.