Negeri ini wajib peduli
Karena…..
PETANI, Penyangga Tatanan Negeri
DARI bait Puisi yang dibacakan Putra Aceh yang pernah menjadi Penjabat Gubernur di Kalimantan Selatan ini menunjukkan betapa Petani kita masih mengeluh soal pupuk, harga komoditi kala panen, kerusakan lahan oleh keserakahan, dan berbagai persoalan dihadapi petani terutama perhatian. “Hilang perhatian hancurlah pangan” sebab kita sadari, semangat bertani generasi muda kian luntur, padahal “hilang semangat lenyap kesejahteraan”.
Kepedulian Safrizal ZA dalam bidang pertanian diawal memimpin Kep. Bangka Belitung dibuktikan dengan kehadiran orang-orang disekitar beliau adalah para jiwa petani dan akademisi yang memahami dunia pertanian. “Orang-orang disekitar saya itu orang-orang pertanian, bukan pertambangan” ucap Safrizal kala mengenalkan orang-orang yang turut mendampingi beliau dalam tugas dan kegiatan.
Bangka Belitung Belum Mandiri
KEMANDIRIAN kita masyarakat Kepulauan Bangka Belitung dalam pangan masih sangat bergantung dengan luar daerah. Harga pangan masyarakat yang kian tak menentu, ternyata tidak membuat masyarakat kita sadar untuk mengolah lahan menjadi produktif, minimal kebutuhan pribadi.
80% persen stok beras kita harus dari luar daerah. Cabe, Bawang, Sayur-Sayuran, kita hanya biss menyediakan sekitar 2% saja, selebihnya dari luar Bangka Belitung. Demikian pula dengan telur dan daging. Janganlah lagi ditanya, sebab pertanyaan itu bikin kita hilang rasa bangga pada daerah yang kita cintai ini. Makanya program Pemerintah Provinsi Kepulauan
Babel, SEMARAK (Semangat Menanam Rakyat) Bangka Belitung patut didukung semua pihak. Selain Pemprov bersama masyarakat, perlu dukungan TNI POLRI, BUMN, BUMD, Pengusaha, Swasta, Akademisi, Kampus, Sekolah dan generasi muda. SEMARAK Babel selain disemarakkan penanaman Cabe, pastinya kedepan adalah menanam bibit pohon buah-buahan.
Sedangkan persawahan seperti di Desa Banyuasin, sebagaimana pesan Dr. Safrizal ZA, areanya harus bertambah bukan malah menjadi berkurang. Beliau menyatakan bahwa TNI akan siap membantu masyarakat membuat lahan baru persawahan. Desa Banyuasin sudah menjadi contoh, tinggal istiqomahnya warga bersama Pemerintah Daerah.
Harapan kita, desa-desa di Pulau Bangka semarak dengan pertanian dan budidaya atau peternakan, tidal melulu pertambangan.
Membawa air menaiki tangga
Tangganya licin airnya tumpah
Desa Banyuasin bikin kita bangga
Petaninya cerdas panennya melimpah
(M. Haris, Pj. Bupati Bangka)
Salam Petani!
(Kebun Tepi Sungai, 20/02/2024)