Menilik Potensi Indonesia Sentris di Ujung Selatan Pulau Bangka

oleh
oleh

Desa Pongok merupakan salah satu desa yang menjadi sasaran dari Program BAKTI tersebut. Dengan harapan, terpenuhinya akses internet ini memberikan peluang baru bagi masyarakat lokal untuk mengakses informasi dan layanan digital guna meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga mengarah
pada peningkatan pendidikan dan pertumbuhan ekonomi lokal.

“Sekarang kami memiliki BTS (Base Transceiver Station) sehingga masyarakat dapat menikmati akses internet. Namun listrik yang dihasilkan oleh menara transmisi tidak stabil karena kurangnya pasokan bahan bakar, terutama saat cuaca buruk mungkin terganggu di sini,” jelas Sekcam Kepulauan Pongok.

Kian Cerdas dengan Babel Semakin Cakap Digital

Indonesia Sentris yang merupakan mandat dari pemerintah pusat harus dilaksanakan oleh seluruh instansi baik pusat maupun daerah sesuai bidang keahliannya, hal ini juga dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Diskominfo Babel). Sesuai tugas pokok dan fungsinya, Diskominfo Babel meluncurkan kampanye “Babel Semakin Cakap Digital” untuk mendukung pencapaian Indonesia Sentris dan memberikan informasi kepada masyarakat. Tujuan kampanye ini adalah untuk meningkatkan literasi digital, memfasilitasi akses informasi dan
mendorong masyarakat untuk menggunakan teknologi digital dengan lebih baik.

Kampanye Babel Semakin Cakap Digital di Kepulauan Pongok tidak hanya terpusat pada satu area tertentu, melainkan mencakup Kecamatan Kepulauan Pongok di wilayah Bangka Selatan. Dalam usaha Babel untuk meningkatkan kecakapan digital di Kepulauan Pongok, Diskominfo Babel memfokuskan perhatian pada siswa-siswi di tingkat Sekolah Dasar sebagai target utamanya.

“Kami telah menerapkan strategi penargetan mikro yang ditujukan kepada anak-anak di pulau ini, khususnya siswa sekolah dasar. Mengapa anak-anak sekolah dasar? Karena kemampuan digital menjadi kunci persaingan di berbagai sektor saat ini dan di masa depan. Untuk itu, kami ingin anak-anak kami berdaya secara digital sejak dini, sadar akan peluang global dan berani serta bermimpi besar, ” jelas Plt. Kepala Bidang IKP Diskominfo Babel, Leo Randika, S.I.Kom., M.I.Kom.

Diskominfo Babel memastikan semua anak memiliki akses yang sama terhadap pengetahuan dan keterampilan digital untuk mencapai impian besar mereka dengan kunjungan langsung ke pulau tersebut sebagai bagian dari kampanye ‘Babel Semakin Cakap Digital’.

Oase Hijau di Tengah Pulau

Sebagai daerah kepulauan, Kecamatan Kepulauan Pongok menyadari pentingnya ketahanan pangan
dan berusaha memaksimalkan potensi pertanian yang ada di wilayahnya.

Petani di Pulau Pongok, yang jumlahnya tidak lebih dari 1 persen penduduk, mendukung program jangka menengah (RPJMN 2020-2024) dan berhasil menggarap sawah seluas 25 hektar.

Hasilnya, mereka berhasil memenuhi kebutuhan pangan harian secara mandiri untuk sekitar setengah
dari total penduduk di Desa Pongok, bahkan saat nelayan mengalami musim paceklik dan cuaca buruk yang dapat menghambat pengiriman bahan pokok dari luar pulau.

Kecamatan Kepulauan Pongok merupakan salah satu kecamatan di Indonesia yang memiliki bentang
alam Biri-hijau. Terletak di tengah lautan yang biru, daerah ini kaya akan sumber daya baik hayati (flora dan fauna) maupun non-hayati. Tidak mengherankan jika sebagian besar penduduknya (95 persen)
bekerja sebagai nelayan, dan sektor ini menjadi basis utama perekonomian. Namun, daratan kecamatan seluas 89,67 km persegi juga menyimpan potensi lainnya.

Memang kecil, tidak lebih dari 1 persen atau 25 hektare, ditumbuhi tanaman hijau di pinggiran kawasan. Lahan hasil bantuan optimalisasi lahan dikembangkan di area persawahan yang dihiasi tanggul sebagai
tanda kepemilikan di antara petani yang tergabung dalam dua kelompok tani, yang berjumlah hanya 30 orang.

Namun, dari tangan-tangan mereka, dari sebuah keyakinan, serta kerja keras, sawah ini berimbas pada kecukupan, dan kesejahteraan warga. Mereka berani keluar pakem, keluar dari zona laut yang sudah
menjadi sumber ekonomi. Kelompok ini berpikir untuk memenuhi kebutuhan kehidupan bermasyarakat
di sana.

Sebagai petani, kami sangat bersemangat karena kami tinggal di pulau. Pulau kami jauh dari pusat kota di Bangka Selatan dan berada di zona 6. Kalau tidak ada sawah, apa jadinya? Tempat kami yang jauh dari Pulau Bangka dan Pulau Belitung, karena kami berada di tengah-tengah. Kalau angin kencang, perahu tidak bisa masuk dan kami tidak makan. Jadi sawah yang ada dirancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat ini,” kata Zumri, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kepulauan
Pongok.

Keseriusan dan keberlanjutan dari para petani di Pulau Pongok sejalan dengan amanat RPJMN 2020-2024 yang menjadikan ketahanan pangan sebagai program prioritas nasional. Sejak tahun 2006, persoalan pangan ini ditangani oleh para petani, setidaknya untuk memenuhi kebutuhan penduduk di kecamatan tersebut dan mencegah terjadinya krisis pangan, yang merupakan tujuan utama dari rencana pembangunan nasional.

“Pada tahun 2017, sudah ada sawah yang baru ditanami, namun belum terlaksana dan digarap oleh masyarakat. Sejauh ini, dengan hasil panen 1,5 ton sekali panen, kami bisa memenuhi separuh kebutuhan pangan Desa Pongok. Kalau lahan yang digunakan 137 hektar, itu bisa cukup untuk seluruh
kecamatan,” kata Zumri.

Negeri Bahari Terus Lestari

Subsidi BBM melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) merupakan langkah penting dalam menekan biaya operasional dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dengan lokasi SPBN yang strategis, biaya bahan bakar menjadi lebih terjangkau, sehingga meningkatkan frekuensi pelayaran laut dan stabilitas harga ikan.

Kebijakan ini mendukung pendekatan Indonesia sentris, memastikan pemerataan pembangunan, termasuk Pulau Pongok, yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan. Dampaknya, kesejahteraan masyarakat nelayan meningkat dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional menjadi lebih
optimal.

Kepulauan Pongok, yang terletak di lepas pantai, merupakan contoh bagaimana masyarakat pesisir dapat bertahan dan berkembang dengan memanfaatkan sumber daya laut. Sebagai penggerak utama perekonomian, profesi sebagai nelayan menjadi yang paling mendominasi masyarakat Pongok.

No More Posts Available.

No more pages to load.