Masjid Raya Tuatunu & “Cen Bekuncit” Hongky Listiyadhi

oleh

Hongky Listiyadhi menikahi gadis Kebumen, Endang Sri Hastuti pada tahun 1996 dan memperoleh 2 orang putri, Auriska Martha (Co Produser Film “Budi Pekerti”) dan Aulia Oktadiputri (eks Editor Majalah News Week Tokyo). Hongky Listiyadhi mengawali pendidikannya di SD Budi Mulia Pangkalpinang, SMP PAX Jakarta dan SMA Regina Facis Jakarta. Sedangkan S1 dan S2 jurusan Aristektur di Universitas Tarumanegara. Hongky Listiyadhi adalah pemerkarsa berdirinya jurusan Arsitektur Universitas Bangka Belitung (UBB).

Mengapa memilih Islam? Kepada Penulis, Hongky Listiyadhi kerapkali menyatakan bahwa Agama Islam adalah agama yang sangat modern dan termodernkan, maju termajukan, sesuai dengan perkembangan zaman, up to date dan relevan dengan perkembangan zaman. Hanya saja banyak orang Islam yang kerdil dan mengerdilkan syiar agamanya sendiri. Budaya dan agama itu berbeda, agama pun masuk ke dalam budaya dan berada bersama kehidupan masyarakat. Islam itu bukan penampilan, berjubah, bergamis dan berkopiah. Jangan dikira yang tidak berkopiah bukan Islam dan jangan pula yang bergamis dan berjubah serta berkopiah dianggap Islam. Agama Islam itu sangat terbuka dan menyenangkan, cuma seglintir umat yang seringkali berperilaku meresahkan. Dalam hal ini, Penulis teringat kalimat satir yang mengkategorikan umat Islam itu ada 3 jenis: (1) Muslim Beriman (2) Muslim Musiman (3) Muslim Musingin. Yang kategori “Muslim Musingin” ini yang paling sering menampilkan diri dan berkoar-koar, sehingga meresahkan ketenangan dan kenyamanan umat lainnya.

Hongky Listiyadhi seorang muslim, namun ia tidak lupa akan akar darimana ia berasal, budaya Tionghua (leluhur) selalu melekat dalam kehidupannya. Sebab budaya dan agama jelas berbeda. Keimanan dan keislaman seseorang tidak melulu diukur dari penampilan atau busana. Hongky Listiyadhi seorang pengusaha, tapi ia punya karakter pribadi tak harus menunjukkan bahwa dirinya adalah pengusaha biar dianggap berkelas, penampilannya tetap seniman yang slenge’an. Bahkan beberapa waktu lalu, Pj. Gubernur Safrizal ZA pernah bercerita kepada Penulis: “Selama beberapa bulan di Bangka Belitung ini, saya baru mau bertemu pengusaha 1 orang, yaitu Hongky Listiyadhi, yang lain belum berani saya bertemu, sebab belum tahu siapa dan bagaimana orangnya”. Mendengar itu, saya langsung membantah: “Siapa bilang Hongky Listiyadhi pengusaha? Dia itu seniman yang kebetulan punya Hotel dan Restoran” protes saya ini disambut tawa Pj. Gubernur.

Tak hanya soal jasa dan apa yang sudah dilakukan sebagai seorang muslim, dirinya seorang pengusaha besar saja, Hongky tak menunjukkan itu. Saking santainya, jangan heran kalau dia sering kemana-mana numpang mobil penulis, sebab mobil Taft Feroza tahun 1986 yang dia beli seharga 23 juta itu sering mogok. Begitulah Hongky Listiyadhi, selalu unik dan santai menikmati kehidupannya, yakni keislamannya, ke-bangka-belitung-annya dan ke-tionghua-an dan ke-melayu-annya.

Salam Kuncir!(*)

 

(La Terrasee Cafe, 25 Maret 2024)

===========

 

AHMADI SOFYAN, dikenal panggilan Atok Kulop. Alumni Pondok Pesantren Al-Islam Kemuja dan KMI Pondok Modern Al-Barokah Kertosono Nganjuk Jawa Timur. Menempuh Pendidikan tinggi di Kota Malang Jawa Timur. Telah menulis 1.000-an opini di media cetak dan online, serta 80-an buku dan novel. Kesehariannya banyak dihabiskan di Kebun tepi Sungai di Desa Kemuja.

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.