Etika Penambang: Dampak Tambang Timah Terhadap Ekonomi dan Lingkungan di Kelurahan Belo laut Muntok Bangka Barat  

oleh
oleh

OLEH: Rossa Linda Artika Lestari

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

CDN.id, BABEL- Tambang timah adalah salah satu sumber mata pencarian yang ada di Bangka Belitung, khusus di kelurahan Belo laut kecamatan Muntok kabupaten Bangka Bara, kepulauan Bangka Belitung. Di kelurahan Belo laut banyak sekali penambang timah dari berbagai daerah di luar daerah maupun di dalam daerah. Tambang timah di Kelurahan Belo Laut, Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, memiliki peran penting dalam perekonomian lokal maupun nasional. Bangka Belitung, sebagai salah satu penghasil timah terbesar di dunia, menjadikan industri tambang timah sebagai sumber pendapatan utama.

Di Belo Laut, aktivitas pertambangan tidak hanya menyumbang pendapatan daerah, tetapi juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi banyak warga setempat. Para penambang, baik yang bekerja di perusahaan besar maupun skala kecil, mendapatkan nafkah dari hasil timah yang diekspor ke berbagai negara.

Kelurahan Belo Laut, yang terletak di Kecamatan Muntok, Kabupaten Bangka Barat, merupakan salah satu daerah yang kaya akan potensi tambang timah Industri tambang timah telah membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal. Mulai dari pekerjaan langsung di tambang, seperti pengoperasian alat berat dan pekerja lapangan, hingga pekerjaan pendukung seperti jasa transportasi dan perdagangan barang. Ini memberikan sumber pendapatan yang stabil bagi banyak keluarga di Belo Laut.  Sejak dulu, industri timah telah menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini. Namun, meskipun tambang timah memberikan dampak positif terhadap ekonomi, keberadaannya juga membawa tantangan besar bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Namun, meskipun memberi kontribusi ekonomi yang signifikan, pertambangan timah juga membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan kualitas hidup masyarakat. Salah satu masalah utama yang timbul adalah kerusakan lingkungan seperti hutan bakau yang habis di tebang akibat praktik pertambangan yang sering kali tidak ramah lingkungan. Aktivitas penambangan yang menggunakan teknik tradisional maupun modern, seringkali mengakibatkan kerusakan pada ekosistem sekitar, termasuk pencemaran air, sungai, laut penurunan kualitas tanah, serta kerusakan hutan dan habitat flora-fauna.

Tambang timah di Belo Laut juga berpotensi menurunkan kualitas sumber daya alam lainnya yang vital bagi masyarakat, seperti air bersih. Pencemaran air akibat limbah tambang, terutama di aliran sungai, dapat merusak kehidupan akuatik serta mengancam kebutuhan air bersih bagi masyarakat. Selain itu, hilangnya lahan pertanian dan hutan akibat konversi lahan menjadi lokasi tambang juga dapat mengurangi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan oleh generasi mendatang. Penambangan timah dibelo laut walaupun mengalami dampak positif maupun negatif Penambangan harus dilakukan dengan pendekatan yang menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Etika tambang timah di Belo Laut harus didasarkan pada prinsip keberlanjutan, tanggung jawab sosial, dan penghormatan terhadap hak-hak masyarakat lokal. Pemerintah, perusahaan tambang, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk memastikan aktivitas tambang memberikan manfaat jangka panjang tanpa merusak lingkungan atau mengorbankan kehidupan masyarakat.

No More Posts Available.

No more pages to load.