Cita, salah satu warga setempat yang turut melaksanakan Salat Tarawih perdananya di Masjid Al Ikhlas, membenarkan hal tersebut.
Menurutnya, pengurus Masjid Al Ikhlas tidak menggunakan pengeras suara saat Kultum, lantaran menghormati Umat Hindu yang saat ini juga melaksanakan perayaan Hari Raya Nyepi dan Galungan. Sesuai Surat Edaran Kemenag Nomor SE. 05 Tahun 2022 tentang penggunaan pengeras suara di masjid dan mushala.
“Ini juga merupakan wujud toleransi antar umat beragama, yang diterapkan oleh pihak pengurus Masjid Al Ikhlas terhadap Umat Hindu, yang saat ini juga sedang merayakan Hari Raya Nyepi dan Galungan,” ungkap Cita.
“Memang kalau bulan Ramadan tiba, Masjid Al-Ikhlas semakin padat. Selain dipadati oleh warga Komplek DPR II Meruya dan sekitarnya, ada juga warga dari tempat lain,” imbuhnya.