Sebelumnya ramai diberitakan media, Luhut menanggapi soal tutupnya perusahaan tambang global. Selain karena harga komoditas nikel yang jatuh, penutupan perusahaan itu juga disinyalir karena banjirnya pasokan nikel murah dari Indonesia.
Luhut tak ambil pusing dengan kabar tersebut. Dia juga membantah bahwa Indonesia menyebabkan harga nikel anjlok.
Menurut Luhut, harga komoditas seperti nikel, batu bara dan lain-lain harus dilihat secara kumulatif. Tidak bisa dilihat hanya dari 1-2 tahun.
Dilansir dari The Straits Times, produsen nikel swasta Wyloo Metals menutup tambangnya di Australia Barat. Dalam pernyataan resminya pada 22 Januari 2024, perusahaan menyatakan penutupan tersebut karena anjloknya harga nikel.