CDN.id, JAKARTA- Dalam enam tahun ke depan atau tepatnya pada 2030, umat Muslim di seluruh dunia akan merayakan bulan puasa dua kali dalam setahun kalender masehi. Kok bisa?
Pada tahun ini, bulan Ramadan jatuh pada Maret. Namun di 2030, Ramadan akan jatuh di awal tahun. Hal ini memungkinkan terjadi karena ada perbedaan jumlah penanggalan antara kalender Masehi dan Hijriah.
Sama seperti kalender Masehi, kalender Hijriah punya 12 bulan yang terdiri dari Muharam, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Syaban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijah.
Mesti sama-sama punya 12 bulan dalam satu tahunnya, kalender Masehi sudah pakem dengan 365 hari, sedangkan kalender Hijriah punya 355 hari. Artinya, ada selisih 10 hari atau 11 hari (dibanding tahun kabisat) dalam setahun.