,

Tafsir Ucapan Suganda

oleh
oleh

Soal laporan, Suganda tidak pernah menampiknya. Bahkan berulangkali pula pernyataan diungkapkan dan dikutip sejumlah media massa.

Nah ini lagi-lagi soal interpretasi. Barangkali kita membayangkan laporan yang dimaksud atau dalam benak kita adalah sebagaimana laporan dari berbagai pihak yang dilengkapi dengan foto copy data-data atau setumpuk dokumen yang diserahkan ke KPK? Lalu muncul nama A,B, C dan seterusnya?

Jika ini yang kita pikirkan, ini sama artinya pemikiran kita. Bukan apa yang sesungguhnya terjadi. Artinya kita ingin ucapan atau tindakan Suganda harus sesuai dengan apa yang kita pikirkan. Ini lah pangkalbalanya.

Mengapa pula laporan harus kita tafsirkan secara rigit atau kaku? Komandan upacara melaporkan upacara siap dimulai ke inspektur upacara cukup dengan ucapan, “upacara siap dimulai, laporan selesai.”

Ada pula keterangan Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri yang menyatakan sebagaimana dilansir dari Tribun Tangerang tidak ada laporan Suganda ke bagian Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

Bisa jadi benar. Sebab, Sugana bisa saja melaporkan berbagai informasi yang dia terima ke bagian pencegahan. Mengapa? Bisa jadi karena baru sebatas informasi awal.

Jadi masih butuh pendalaman. Sehingga cukup dilaporkan ke bagian pencegahan atau bisa jadi disampaikan secara lisan ke Alexander Marwata ketika dia bertemu di KPK.

Dan mungkin baru sebatas itu sesuai dengan kadar informasi yang Suganda terima. Maka, bisa jadi kita yang terlalu bersemangat sehingga ucapan Suganda harus sesuai dengan pemikiran kita atau kita terlalu bersemangat menafsirkan atau menginterpretasi ucapan Suganda.

Belakangan, di sejumlah media online, bukan hanya soal maling besar yang diributkan. Tapi juga soal mengapa Suganda mengangkat staf khusus orang “luar”. Barangkali maksudnya bukan putra daerah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.