“Pada pompa ukur BBM di SPBU ini diduga terpasang alat tambahan berupa switch atau jumper yang dapat mempengaruhi hasil penakaran atau mempengaruhi jumlah volume cairan BBM yang diterima,” kata Zulkifli.
Tindak kecurangan tersebut mengakibatkan kerugian pada konsumen yang diperkirakan mencapai Rp 2 miliar per tahun.
Pertamina akan ganti disepenser SPBU Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
Menurutnya, tiga dispenser yang bermasalah itu masih memiliki sertifikat Tera Metrologi yang berlaku sampai dengan 13 Februari 2025. Menindaklanjuti hal tersebut, Pertamina Patra Niaga telah mengeluarkan surat peringatan pertama dan terakhir, serta instruksi untuk segera mengganti tiga dispenser tersebut.