Skizofrenia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya

oleh
oleh

Gejala positif adalah gejala atau perilaku yang ditemukan pada penderita skizofrenia yang seharusnya tidak dimiliki oleh orang normal. Adapun sejumlah gejala positif skizofrenia adalah:

  1. Halusinasi, sering kali berbentuk bayangan atau suara-suara yang tidak nyata.
  2. Delusi, contohnya menganggap bahwa dirinya sedang dikejar-kejar orang atau organisasi tertentu.
  3. Perubahan perilaku dan cara bicara menjadi tidak teratur (meracau).

Gejala Kognitif

Sementara itu, beberapa gejala kognitif skizofrenia di antaranya:

  1. Kesulitan berkonsentrasi.
  2. Menurunnya fungsi memori.
  3. Kesulitan dalam menerima dan memahami sinyal atau tanda-tanda dalam hubungan dengan orang lain.
  4. Menurunnya kemampuan untuk mengatur dan cenderung berpikir abstrak.

Gejala Suasana Hati (Mood)

Gejala suasana hati biasanya ditandai dengan perubahan mood secara tak menentu. Penderita bisa saja merasa senang atau sedih tanpa alasan yang jelas. Mereka juga dapat merasa tertekan dan murung.

Penderita skizofrenia umumnya tidak menyadari kondisi yang sedang dideritanya. Itulah mengapa dibutuhkan pertolongan dari orang-orang di sekitarnya untuk mengenali gejala-gejala skizofrenia sejak dini.

Diagnosis Skizofrenia

Sebelum menegakkan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab terkait gejala dan riwayat kesehatan pasien kepada keluarganya. Kemudian dilakukan juga beberapa tes untuk memastikan ada tidaknya penyalahgunaan zat berbahaya atau adanya kondisi medis tertentu.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:

Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan ini akan membantu dokter memastikan ada tidaknya masalah lain yang berpotensi menyebabkan gejala skizofrenia.

Tes darah lengkap. Tes darah bertujuan untuk mengesampingkan masalah medis lainnya yang mungkin menjadi sumber gejala.

Tes pencitraan dengan CT scan atau MRI. Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya kelainan pada struktur sistem saraf pusat dan otak pasien.

Dokter juga akan melakukan evaluasi kejiwaan dengan mengamati beberapa hal, meliputi:

  1. Mengamati penampilan, perilaku, dan sikap pasien.
  2. Memberikan sejumlah pertanyaan mengenai halusinasi, delusi, suasana hati, penggunaan zat tertentu, hingga latar belakang diri dan keluarga. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter menilai seberapa besar risiko pasien dalam membahayakan diri sendiri ataupun orang lain.

Cara Mengobati Skizofrenia

Apakah skizofrenia bisa sembuh? Perlu diketahui, belum ada obat khusus yang dapat menyembuhkan skizofrenia. Meski begitu, terdapat pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengendalikan dan mengurangi gejala sehingga penderita bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar layaknya orang normal, yaitu dengan obat-obatan, psikoterapi, serta terapi seperti elektrokonvulsi (pemberian gelombang elektromagnetik ke otak).

No More Posts Available.

No more pages to load.