“Selain pada DPT ganda tadi, kami menemukan beberapa alamat (pemilih) tidak sesuai DPT-nya di Johor Bahru. Ada tertulis nama di daerah Sumenep, Jawa Timur. Terus kami menemukan alamat yang tertulis bercuti, rehat, atau pulang,” kata Koordinator Migrant Care Indramayu itu
Dengan temuan itu, Santosa pun mempertanyakan kerja Panitia Pemilu Luar Negeri (PPLN) Johor Bahru.
“Bagaimana sih, kerja mereka? Selain data ganda, kami menemukan alamat-alamat tak make sense sekali dalam DPT Johor Bahru,” kata dia.
Temuan Migrant Care ini pun telah dilaporkan kepada Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu pada Kamis siang. Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan pihaknya sedang memeriksa laporam tersebut.