“Budidaya ayam petelur ini mudah – mudah susah. Setelah mendapatkan saran dan penyuluhan dari Rahmat Kadarta yang sudah senior dalam dunia peternakan. Kami siap mengelola ternak ayam petelur ini. Dengan bantuan PT Timah ini semoga membawa dampak baik bagi perekonomian,” ungkapnya.
Meski terkendala cuaca saat musim hujan ini tidak membuat mereka pasrah. Dengan mengerahkan seluruh usaha dan kemampuan yang dimiliki, kendala yang ditemui di lapangan dijadikan motivasi untuk terus memajukan usaha budi daya ini.
“Kendala dalam setiap usaha pasti ada tantangan, saat ini musim hujan agak rentan bagi ayam yang masih berupa bibit bertahan dalam cuaca dingin. Namun kami bertekad untuk terus berjuang bersama memajukan usaha budidaya ayam petelur sebagai mata pencaharian kami, guna meningkatkan ekonomi keluarga juga,” jelas Noer.
Ia mengapresiasi PT Timah yang telah mendukung program ketahanan pangan yang mereka lakukan dengan membudidayakan ayam petelur.
“Kami banyak – banyak terima kasih kepada PT Timah yang telah menyampaikan bantuan CSR untuk program ketahanan pangan kami berupa ayam petelur. Ini sangat membantu kami menata masa depan yang lebih baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sekar Biru, Kecamatan Parit Tiga, Munarfarzah, mengapresiasi bantuan CSR PT Timah yang diserahkan kepada warga Sekar Biru, hal ini sejalan dengan program desa dan sesuai dengan arah Presiden Indonesia, Astacita untuk program ketahanan pangan.