Sementara itu, Tiara Apiliza, salah seorang peserta sekaligus guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 8 Toboali, Desa Rindik, menyampaikan rasa terima kasihnya atas keterlibatannya dalam program ini.
“Sebagai guru bahasa Indonesia, kegiatan seperti ini sangat menarik. Literasi saat ini menjadi prioritas yang perlu ditingkatkan, tidak hanya di kalangan guru dan siswa, tetapi juga di sekolah dan masyarakat luas,” katanya.
Tiara menganggap program Timah Mengajar sangat inspiratif, terutama karena fokusnya adalah mengubah karya guru dan siswa menjadi materi terbitan.
“ Program Timah Mengajar yang diselenggarakan PT Timah ini luar biasa. Mendengar kabar bahwa kami akan membuat opini dan kumpulan pantun , saya merasa senang sekaligus tertantang. Mengetahui bahwa karya-karya ini akan dibukukan membuat saya semakin bersemangat,” ungkapnya.
Ia berharap PT Timah Tbk menjadikan program semacam ini sebagai inisiatif rutin dan memperluasnya ke siswa-siswa di sekolah.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini. Kegiatan ini harus terus berlanjut, tidak hanya bagi guru tetapi juga bagi siswa. Dengan adanya wadah untuk memamerkan hasil karya siswa, karya siswa dapat dihimpun dan bahkan dipublikasikan, sehingga dapat memberikan motivasi dan pengakuan bagi guru dan siswa,” katanya.
“Semoga PT Timah terus maju, jaya, dan memberikan kontribusi positif bagi Bangka Belitung, khususnya Bangka Selatan, di bidang pendidikan. Semoga PT Timah terus memajukan pendidikan di Bangka Selatan,” pungkasnya.
