“Ini menjadi bukti, we walk the talk bahwa komitmen ini kami wujudkan dalam bentuk nyata. Tidak hanya infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik, kami juga siap menghadirkan Hydrogen Refueling Station pertama di Indonesia sebagai opsi energi yang ramah lingkungan bagi kendaraan,” ucap Darmawan, Selasa (16/01/23).
HRS yang hampir rampung ini siap melayani segala jenis kendaraan berbasis hidrogen dari kendaraan pribadi, kendaraan umum, hingga kendaraan berat.
Karena pada pembangunan tahap pertama ini, HRS Senayan telah dilengkapi dengan HRS 150 bar, 300 bar dan secara bertahap akan dinaikkan hingga 700 bar.
PLN juga sedang membuat inovasi kendaraan listrik berbasis hidrogen yang akan dipamerkan saat peresmian HRS Senayan. Kendaraan besutan milik Subholding PLN Nusantara Power tersebut berbasis tekanan 150 bar.
“Pengembangan rantai pasok hidrogen hijau ini sekaligus memperkuat ketahanan energi nasional. Artinya, kita beralih dari BBM yang mayoritas berbasis pada impor ke green hydrogen yang diproduksi domestik di dalam negeri,” tambahnya.
Berdasarkan perhitungan PLN, bahan bakar green hydrogren yang dihasilkan dari sisa operasional pembangkit sangat kompetitif jika dibandingkan dengan BBM. Perbandingannya, per 1 kilometer (km) mobil BBM membutuhkan biaya Rp1.400,-, sedangkan mobil listrik Rp370,- per km, dan mobil hidrogen hanya Rp350,- per km.