“Artinya apa? kerajinan yang dikerjakan ibu-ibu ini sudah ada di kediaman Presiden. Tak hanya itu, kami juga terus mempromosikan kerajinan ini dimana-mana. Bahkan, taplak dan kotak tisu dari lidi nipah ini sudah ada di kantor Kemendagri. Ini merupakan salah satu cara kita mempromosikan Bangka Belitung melalui kerajinan,” tambahnya lagi.
Selain promosi, agar kerajinan yang istimewa dan unik ini dapat semakin dikenal masyarakat, Safriati ingin keahlian mereka bisa digunakan dan terus diasah agar memiliki skill yang semakin inovatif dan menghasilkan produk mandiri dan berdaya saing.
Lebih lanjut, ia juga mendorong agar para perajin perorangan ini untuk membentuk kelompok atau koperasi, agar mudah dalam menjalin kemitraan dengan pemerintah hingga perbankan untuk mendapatkan bantuan.