Jika masih memaksakan diri untuk maju setelah jelas-jelas ditolak, yang terjadi bukan menunjukkan keteguhan hati,
tapi kesannya malah menunjukkan keteguhan dari sisi yang berbanding terbalik dengan pemikiran yang cerdas.
Ingatlah, tak semua tentang mengulang sebuah kegagalan itu bisa dicap sebagai aksi heroik, tapi ada sisi yang jelas menyatakan bahwa itu adalah pemborosan—baik itu dari sisi waktu, energi, bahkan uang negara maupun daerah. Pilkada adalah panggung rakyat, bukan ajang pencarian simpati.
Bukan bermaksud menggurui, partai politik pun hendaknya mulai harus berpikir lebih matang. Karena, pilkada ini bukan hanya soal siapa yang paling loyal atau yang paling bisa diajak berkompromi, tetapi siapa yang benar-benar mampu mengemban amanah.
Jangan cuma pilih yang mudah diatur, pilihlah yang bisa membawa perubahan. Jangan jadikan Pilkada ini sebagai permainan politik yang hanya menguntungkan segelintir orang.
Untuk penyelenggara Pilkada, KPU dan Bawaslu, sudah waktunya mulai memikirkan soal kualitas yang hendaknya berada di atas kuantitas. Karena Pilkada itu tak hanya soal mengisi kolom suara dengan siapa saja, tapi mulailah berpikir lebih ke arah sosok mana yang mampu dan layak.
Dari pelaksanaan Pilkada 2024 yang lalu, kita semua bisa mengambil pelajaran, bahwa kekosongan yang dimenangkan kotak kosong ternyata lebih bernilai daripada segala janji manis yang diulang-ulang.
Akan sangat elok, untuk tidak mencoba-coba kembali maju, karena jika terlalu bersikeras, itu akan lebih terlihat seperti pengulangan kegagalan daripada kebangkitan.
Yang pasti, Pilkada Ulang bukan tempat untuk mengulang-ulang kegagalan. Rakyat Kepulauan Babel berhak mendapat pemimpin yang benar-benar mereka inginkan, bukan yang mereka coba hindari. Jadi, berhentilah—berhentilah sebelum semakin terjebak dalam kebohongan politik yang berujung kerugian dan luka bagi rakyat.
Sekian tulisan ini saya akhiri, semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi untuk perbaikan yang bermuara pada kemajuan.
Yang jelas, tulisan ini tidak bermaksud menyinggung pihak manapun.
Salam Jangan Keyeye…