“Namanya juga usaha dulu kadang kita bikin kalau mau jualan saja, kalau sekarang enggak. Kita semangat, karena pasti hampir ada pesanan. Termasuk PT Timah yang sering pesan produk. Jadi kami merasa dibina dan semangat terus tidak hanya diberikan bantuan saja.” ucapnya,
Pada hari-hari biasa, mereka bisa memproduksi sekitar ratusan puntung pempek udang dengan menggunakan bahan baku ikan sekitar 20-30kg per hari. Jumlah ini bisa meningkat apabila pada musim lebaran atau hari besar lainnya karena tingginya permintaan.
PT Timah kata Mersi telah berperan penting dalam mendukung pengembangan usaha mereka, dimana PT Timah membantu memberikan bantuan peralatan seperti freezer, mesin giling, alat kemasan seperti vacum, rumah produksi hingga pemasaran produk mereka.
“Alhamdullillah dengan bantuan dari PT Timah kami bisa produksi lebih banyak karena sudah punya freezer untuk stok bahan baku. Kalau dulu bikin tergantung ketersediaan bahan baku. Kalau lagi musim udang kami bisa beli banyak udang dan disimpan jadi setiap hari bisa bikin walaupun lagi enggak musim udang,” ungkapnya.
Kini, usaha pempek udang yang mereka jalani bukan hanya berkembang, tapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi perempuan di sektitar mereka sehingga bisa meningkatkan penghasilan para ibu-ibu.
“Karena kita kalau beli udang sekarang banyak, kita mengajak ibu-ibu untuk mengupas udangnya. Selain anggota kelompok, jadi warga di sekitar juga terdampak dari usaha yang kami lakukan,” ucapnya.