Dilema Anak Korban Perceraian

oleh

Perceraian orang tua bagaikan gempa bumi bagi anak-anak. Kehidupan yang tadinya penuh kasih sayang dan kebersamaan, seketika runtuh dan digantikan dengan rasa kehilangan, kebingungan, dan ketakutan. Di tengah situasi yang penuh gejolak ini, anak-anak dihadapkan pada berbagai dilema, salah satunya adalah dilema antara kasih sayang dan kebutuhan emosional.

Anak-anak terlahir dengan kebutuhan cinta dan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Perceraian orang tua bagaikan pisau bermata dua yang melukai hati mereka. Di satu sisi, mereka masih memiliki rasa cinta dan kasih sayang yang besar kepada kedua orang tuanya. Disisi lain, mereka harus menerima kenyataan bahwa orang tua mereka tidak lagi hidup bersama.

Dilema ini semakin rumit ketika anak-anak harus memilih tinggal dengan salah satu orang tua. Pilihan ini bagaikan memilih antara belahan jiwa mereka. Rasa bersalah dan ketakutan akan menyakiti orang tua yang tidak dipilih, seringkali menghantui mereka.

Perceraian orang tua tidak hanya berdampak pada kondisi psikologis anak, tetapi juga pada pemenuhan kebutuhan emosional mereka. Di tengah kesibukan orang tua dalam mengurus proses perceraian dan membangun kehidupan baru, anak-anak seringkali merasa terabaikan.

Mereka membutuhkan dukungan dan kasih sayang dari orang tua untuk membantu mereka melewati masa sulit ini. Namun, orang tua yang terbebani dengan masalah pribadi, terkadang tidak mampu memberikan perhatian penuh kepada anak-anaknya.

Anak adalah investasi emas yang tidak ternilai, haruskah digadaikan hanya dengan ego yang masih bisa dikesampingkan???

No More Posts Available.

No more pages to load.