Demokrasi Klontang Klonteng

oleh
oleh

Sejarah dan budaya adalah lem perekat, jangan sampai para pengambil kebijakan, pengelola negeri bahkan cukuplah sudah para anggota legeslatif yang tidak paham budaya daerah dimana ia mewakili duduk sebagai Wakil kita. Pilihlah Capres yang akan mengokohkan budaya sebagai karakter bangsa. Pilihlah Caleg yang paham daerah yang ia wakili, bukan Caleg transferan ujug-ujug’ datang dari daerah lain, lantas sok peduli dengan rumah tangga kita (daerah kita). Nah…., ini bagian dari cara ber-klontang-klonteng dalam demokrasi.

Itulah demokrasi, “klontang-klonteng” itu biasa.

Salam Klontang-Klonteng!!!

(Kebun Tepi Sungai, 30/01/2024)

====

AHMADI SOFYAN, dikenal panggilan Atok Kulop dan banyak menghabiskan waktu kesendiriannya di Kebun tepi sungai. Sudah menulis 80 an buku & 1.000 opini di media cetak & online. Berprofesi sebagai pengangguran namun mengaku sebagai tukang kebun (petani).

No More Posts Available.

No more pages to load.