Menurutnya, kenario Presiden Joko Widodo yang semakin intens “menggarap” Jawa Tengah jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tampak membuahkan hasil. Akibatnya terjadi kanibalisme elektoral di wilayah tersebut. Jika mengacu quick count Litbang Kompas yang sudah mencapai 94,5persen hingga Kamis (15/2/2024) pukul 15.43 WIB, suara Ganjar-Mahfud hanya menyentuh angka 16,23 persen.
Dengan bekal kekuatan politik kursi parlemen sekitar 20 persen (PDIP dan PPP), Umam mengatakan, praktis ada 4 persen suara yang hilang. “Artinya, terjadi split ticket voting yang cukup fatal di kubu 03. Bahkan split ticket voting itu terjadi di basis-basis kendang utama “Banteng”, seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan lainnya,” kata dia.
Hasil quick count dan exit poll menempatkan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dari dua pesaingnya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Bahkan, Prabowo-Gibran sukses mendominasi di Jawa Tengah dan Bali, dua provinsi yang selama ini dikenal sebagai “Kandang Banteng”.