Kok bisa? Ya bisalah, Pemilu di alam demokrasi sekarang ini seperti ajang permainan “cam cam buku rimba” para kaum oligarki. Mereka memang fokus (teliti), tapi untuk keberlanjutan bisnis, mereka memang kompak, tapi kompak untuk mempertahankan kekuasaan bisnis mereka, mereka memang bertanggungjawab, tapi negara (rakyat) yang nanggung, Tim (suruhan) mereka yang jawab. Begitulah oligarki ber- “Cam-Cam Buku Rimba”. Sebab dalam Pemilu “Cam Cam Buku Rimba” ini, kerikil ditangan siapa dan siapa pula yang menebaknya sudah ketahuan sebelum Pemilu berlangsung. Sebetulnya keberadaan Raja dan Penjaga tak penting, karena ada yang merajai sang Raja, apalagi cuma sekedar Penjaga. Sedangkan kita rakyat akhirnya cuma kebagian “gep gep sir pa sir… gep gep sir pa sir”. Nah lho….?!
Salam Demokrasi!!!
(Kebun Tepi Sungai, 28/01/2023)