“Behume”, Solusi Ketahanan Pangan Bangka Belitung

oleh

Pertanyaan berikutnya adalah: Bagaimana solusi kita menyikapi harga beras yang kian naik dan rasanya tak mungkin turun? Apakah pemerintah kembali bikin pernyataan agar masyarakat mengurangi konsumsi beras atau cukup beli beras ukuran sachet di warung? Apakah mungkin kita kembali menggerakkan “behume” atau “beladang” dengan memanfaatkan banyaknya lahan kosong yang tak produktif di Bangka Belitung ini? Mungkinkah kita “behume” atau berladang diantara tanaman sawit yang masih kecil atau dibekas lahan tambang yang diolah? Atau mungkinkah para Kepala Daerah memanggil para pengusaha pemilik banyak lahan untuk dapat ditanami padi (beladang) bagi masyarakat dengan aturan yang dibuat sedemikian rupa lantas saling menguntungkan? Mungkinkah diantara tanaman-tanaman lain kita tanam butiran padi itu? Bukankah jerami padi memiliki manfaat besar bagi hewan dan tumbuhan lainnya?

Entahlah, harusnya Dinas terkait bersama para Kepala Daerah duduk bareng menemukan solusi untuk masyarakat. Insya Allah tak ada masalah yang berat, tapi akan terasa sangat berat kalau kita tidak memulai melakukannya.

Salam Behume!!

(Kebun tepi sungai, 25/02/2024)
====

Ahmadi Sofyan, akrab disapa Atok Kulop. Banyak menghabiskan waktunya di Kebun tepi sungai di Desa Kemuja. Selain 80-an buku karyanya sudah diterbitkan, 1.000-an opininya dimuat diberbagai media cetak & online.

No More Posts Available.

No more pages to load.