CDN.id, JAKARTA – Ada berbagai macam tradisi dalam rangka menyambut Lebaran atau Hari Raya Idulfitri di Indonesia. Tak hanya beragam, berbagai tradisi menyambut Lebaran Idulfitri dari berbagai daerah di Indonesia ini juga memiliki keunikan dan maknanya masing-masing.
Apa saja tradisi unik menyambut Lebaran atau Hari Raya Idulfitri yang ada di Indonesia? Simak daftar tradisi menyambut Lebaran Idulfitri di Indonesia dari berbagai daerah, sebagaimana dihimpun dari situs resmi Indonesia Baik dan Kemenparekraf RI berikut ini:
Meugang di Aceh
Meugang atau Makmeugang dari Aceh merupakan tradisi menyembelih ratusan hewan sapi atau kambing dan dilaksanakan 3 kali dalam setahun, yaitu Idulfitri, Idul Adha, dan Ramadan. Tradisi Meugang di desa biasanya berlangsung 1 hari sebelum hari raya, sedangkan di kota berlangsung 2 hari sebelum hari raya. Biasanya masyarakat memasak daging di rumah, setelah itu membawanya ke masjid untuk makan bersama tetangga dan warga yang lain.
Bakar Gunung Api/Ronjok Sayak di Bengkulu
Bakar Gunung Api atau Ronjak Sayak dari Bengkulu merupakan tradisi yang dilakukan dengan membakar batok kelapa yang ditumpu menggunung lalu dibakar dan dilakukan pada malam takbiran atau malam ke-27. Menurut kepercayaan, tradisi Lebaran Ronjok Sayak sudah dilaksanakan sejak ratusan tahun silam.
Masyarakat Bengkulu percaya jika api merupakan penghubung antara manusia dan leluhur. Pelaksanaan tradisi Ronjok Sayak berjalan hikmat, dibarengi dengan doa-doa yang dipanjatkan selama proses pembakaran batok kelapa. Biasanya, tradisi Ronjok Sayak ini dilakukan setelah melaksanakan salat Isya pada 1 Syawal.
Bedulang di Bangka
Badulang dari Bangka merupakan tradisi yang dilakukan setelah sholat ied di Hari Raya Idul Fitri, salam-salaman lalu kumpul lagi untuk makan bersama di halaman masjid. Makanan dengan berbagai menu ditutup dengan tudung saji.