Waspada Dampak Perceraian Terhadap Psikologis Anak

oleh

OLEH: MUTIARA AYU R

Mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

CDN.id, BABEL- Perceraian merupakan salah satu fenomena yang tidak hanya berdampak pada pasangan suami istri, tetapi juga memiliki dampak signifikan terhadap anak-anak yang terlibat. Di Indonesia, hukum yang mengatur perceraian terdapat dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan serta perubahannya dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Perceraian dapat memberikan dampak psikologis yang mendalam terhadap anak-anak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mewaspadai efek-efek ini guna memberikan dukungan yang tepat kepada anak-anak yang mengalami situasi tersebut.

Salah satu dampak psikologis utama yang sering dialami oleh anak-anak dari keluarga yang bercerai adalah perasaan kehilangan dan kesedihan. Anak-anak mungkin merasa kehilangan kehadiran salah satu orang tua secara fisik dan emosional, yang dapat menyebabkan mereka merasa tidak dicintai atau ditinggalkan. Kesedihan ini sering kali berlangsung lama dan bisa mempengaruhi perkembangan emosional mereka.

Anak-anak juga dapat mengalami kebingungan dan ketidakpastian akibat perceraian. Situasi yang berubah secara tiba-tiba dapat membuat mereka bingung tentang siapa yang akan merawat mereka, di mana mereka akan tinggal, dan bagaimana kehidupan sehari-hari mereka akan berjalan. Ketidakpastian ini dapat menciptakan kecemasan yang berkepanjangan.

Perceraian dapat memicu perasaan marah dan frustrasi pada anak-anak. Mereka mungkin merasa marah kepada salah satu atau kedua orang tua karena keputusan untuk bercerai, yang mereka anggap sebagai penyebab penderitaan mereka. Frustrasi ini dapat menimbulkan perilaku agresif atau penarikan diri dari lingkungan sosial.

Anak-anak dari keluarga yang bercerai berpotensi menghadapi masalah dalam hubungan interpersonal di masa depan. Pengalaman perceraian orang tua bisa menanamkan rasa takut terhadap komitmen atau ketidakpercayaan terhadap hubungan romantis, yang dapat berdampak negatif pada kemampuan mereka membangun hubungan yang sehat di kemudian hari.

Perubahan dinamika keluarga akibat perceraian juga dapat mengakibatkan anak-anak mengalami masalah akademis. Stres dan ketidakstabilan emosional dapat mengurangi konsentrasi dan motivasi mereka di sekolah, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi prestasi akademis mereka.

No More Posts Available.

No more pages to load.