Menurut Indra, koordinat terumbu buatan penenggelaman ini juga sudah didistribusikan kepada nelayan sehingga memudahkan mereka untuk menangkap ikan.
“Dalam melaksanakan penenggelamaan terumbu buatan PT Timah Tbk berkolaborasi dengan kelompok nelayan dan untuk penenggelaman koordinator juga diumumkan. Sehingga nelayan sebetulnya bisa memanfaatkan ini agar mereka mudah untuk mencari titik penangkapan ikan,” ujarnya.
Dengan adanya penenggelaman terumbu buatan yang dilaksanakan secara konsisten, hal ini sebagai upaya untuk menambah terumbu alami di laut, ekosistem habitat laut bertambah dan keanakeragaman jenis ikan bertambah.
“Penenggalaman terumbu buatan ini adalah solusi dan upaya yang dilakukan agar seluruh sektor bisa memanfaatkan keberkahan dari laut, baik PT Timah Tbk maupun pihak lain. Kita berharap program rehabilitasi dan program reklamasi laut bisa digalakkan oleh perusahaan lain juga. Karena Babel ini Provinsi dengan sekitar 70% adalah laut. Kalau laut kita berkah, masyarakat ikut berkah dan sejahtera,” harapnya.
Selain di Perairan Rambak, menurutnya beberapa lokasi penenggelaman terumbu buatan PT Timah Tbk lainnya yang berhasil berhasil seperti di Rebo dan Penyusuk Kabupaten Bangka, Pulau Panjang dan Pulau Pelepas Kabupaten Bangka Tengah, Perairan Tanjung Kubu Kabupaten Bangka Selatan, dan Perairan Tanjung Ular dan Malang Gantang Kabupaten Bangka Barat. (***)