Dirinya juga menambahkan pentingnya menciptakan transisi PAUD ke SD agar dibuat menyenangkan sesuai arahan Kemenristekdikti. Hal ini dilakukan agar anak-anak tidak mengalami _culture shock_.
“Sehingga kedepannya kita mampu memanfaatkan bonus demografi mempersiapkan generasi penerus Babel untuk Indonesia Emas 2045,” tuturnya.
Sementara itu, Pj Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kepulauan Babel, Maya Suganda Pasaribu menyampaikan, saat ini kemampuan yang dibangun pada anak di PAUD masih sangat berfokus pada calistung.
“Saat ini, tes calistung masih diterapkan sebagai syarat masuk SD dan kemampuan calistung dianggap sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar dan dibangun secara instan,” ujar Maya.