“Apalagi cabai rawit khas Bangka ini pedas dan wangi, khas ini harus kita gali dan promosikan,”ujarnya.
Dengan upaya ini, pihaknya berharap Babel akan terlepas dari ketergantungan import komoditas pertanian dari luar.
“Import dari pulau lain ini kita kurangi, biar petani kita bisa berdaya. Kita juga akan berkoordinasi dengan para distributor pertanian soal suplai ini,” imbuhnya.
Penanaman ini telah dimulai sejak Oktober 2023 kemarin, diakui Safrizal sudah terlihat hasilnya, panen di Januari 2024. Kemudian penanaman di Januari ini akan panen di Maret-April mendatang.
“Jadi terus akan berputar. Bupati/Walikota kita harap dapat menghitung persis kebutuhan konsumsi dan kemampuan produksi. Jika semua mampu kita produksi sendiri, daya tahan produksi kita tetap tinggi, maka inflasi bisa kita jaga tetap rendah,”pungkasnya.