“Sebagai daerah yang mempunyai karakteristik pertambangan serta maraknya kegiatan pertambangan yang tidak berkelanjutan menyebabkan peningkatan lahan kritis, tentunya lahan kritis yang kita hadapi membutuhkan berbagai usaha yang cukup besar untuk pemulihan lahan kembali,” terangnya.
Hal itu juga dilakukan untuk menghadapi tantangan yang saat ini menjadi isu global.
“Kita juga dihadapi berbagai tantangan lingkungan global saat ini, seperti pemanasan global, penurunan biodiversitas serta degradasi lahan. Oleh sebabnya, kegiatan penanaman pohon yang dilakukan oleh seluruh jajaran pemerintah daerah maupun forkompinda ini merupakan suatu awal langkah nyata yang dapat kita lakukan bersama untuk memberikan kontribusi dalam memperbaiki kondisi alam Babel saat ini,” ungkapnya.
Oleh karenanya Sugito berharap agar penanaman pohon ini tidak hanya sebagai kegiatan seremonial saja, tetapi komitmen untuk menjaga lingkungan. Sebab dalam setiap pohon yang ditanam terkandung harapan dari kepedulian terhadap lingkungan.