Lebih lanjut, Irawan menerangkan bahwa berdasarkan sejarah, ada dua cara perhitungan tahun. Yang pertama, kata Irawan, yakni tahun masehi yang dimulai saat lahirnya Nabi Isa AS. Yang kedua, lanjut Irawan, yakni tahun hijriyah, yang perhitungannya dimulai, saat Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah.
“Kedua tahun ini tak perlu kita perdebatkan mana yang lebih baik atau mana yang lebih utama. Karena dalam hidup di dunia ini, khususnya di Indonesia, biasanya yang ditanya adalah tanggal berapa masehi anda lahir. Kalau kita menjawabnya memakai tahun hijriyah, itu akan berbeda,” katanya.
“Yang perlu kita semua ketahui dan pahami, di dunia ini ada dua macam perhitungan tahunnya, yakni perhitungan Komariah dan Syamsiah. Kalau Tahun Masehi disebut Tahun Syamsiah sedangkan Tahun Hijriyah itu disebut Tahun Komariah. Yang pasti keduanya bermanfaat bagi umat manusia,” tutupnya.
Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Rektor 2, Plt Kabiro, Ketua SPI & Humas IAIN SAS Babel. (49N)