Rumpun Bakau Perepat Mati yang kini Benar-benar Mati (Bagian :1)

oleh
Foto : Penampakan pantai Perepat Mati Dusun Tanjung Bunga. tempat ini dulunya adalah salah satu surga bagi pencari Kepiting Bakau dan ikan. Namun kini hanya menyisakan sedimenlumpur sisa penambangan. Tak tersisa satu pohon pun di areal ini.(foto-dok)

“Kita menilai bahwa tanpa pemberdayaan terhadap masyarakat, rehabilitasi Mangrove ini akan sulit. Karena hari ini bukan hanya soal kita menanam kembali lahan Mangrove yang sudah kritis. Akan tetapi juga bicara soal bagaimana menjaga, mengawasi hingga kita memastikan bahwa apa yang ditanam tersebut kemudian menjadi harapan baru akan kembalinya hutan Mangrove di Perepat Mati ini,” ucapnya.

Tanggal 26 Juli 2022 mendatang, merupakan peringatan hari Mangrove se-dunia. Momentum yang ditetapkan oleh UNESCO pada 26 Juli 2015 lalu ini merupakan sebuah indikasi, bahwa Mangrove sudah menjadi isu penting di dunia internasional. Sebagai salah satu provinsi pemilik hutan bakau yang terbilang besar, selayaknya Bangka Belitung memperhatikan momentum tersebut untuk kembali mengingat betapa vitalnya keberadaan ratusan ribu hektar hutan bakau tersebut. Patut kita syukuri dari sekian banyak warga Babel ini masih ada kelompok-kelompok yang membaktikan dirinya untuk lingkungan dan untuk menghijaukan kembali lahan Mangrove yang saat ini hancur. Siapa mereka dan apa nama tempatnya akan saya muat kiprah mereka dalam bagian kedua tulisan ini.

(Bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.