Untuk mewujudkan kemandirian perempuan secara menyeluruh, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan sektor swasta. Pemerintah dapat mendorong kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dalam pendidikan, lapangan kerja, dan akses ke modal usaha. Lembaga pendidikan harus mempromosikan partisipasi perempuan dalam bidang STEM dan menyediakan pelatihan keterampilan digital yang relevan. Organisasi masyarakat dapat berperan dalam memberdayakan perempuan dengan memberikan akses ke sumber daya, jaringan, dan program pengembangan kapasitas yang dibutuhkan. Sementara itu, sektor swasta dapat berkontribusi dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan menyediakan kesempatan yang setara bagi perempuan, terutama di bidang teknologi yang semakin berkembang. Dengan upaya bersama dari berbagai pihak, kita dapat mengatasi tantangan yang dihadapi perempuan dan mewujudkan kesetaraan gender yang sesungguhnya di era disrupsi teknologi ini. Kemandirian dan kekuatan perempuan tidak hanya akan memberikan manfaat bagi mereka sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan pembangunan secara keseluruhan.
Di era disrupsi teknologi saat ini, isu kesetaraan gender dan kemandirian perempuan menjadi semakin aktual dan mendesak untuk dibahas. Pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan pekerjaan, yang membuka peluang sekaligus tantangan baru bagi perempuan. Kesenjangan digital berdasarkan gender masih menjadi masalah yang perlu segera diatasi agar perempuan tidak tertinggal dalam era disrupsi teknologi.
Mengatasi kesenjangan gender dalam bidang teknologi bukan hanya masalah keadilan sosial, tetapi juga penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Ketika perempuan tidak memiliki akses yang sama ke pendidikan dan pekerjaan di bidang STEM, kita kehilangan potensi inovasi dan kontribusi yang berharga.
Gagasan Mary Wollstonecraft tentang pentingnya pendidikan dan kemandirian ekonomi bagi perempuan masih sangat relevan di era modern. Ini memberikan sudut pandang baru dalam memahami relevansi pemikiran Wollstonecraft di zaman sekarang. Teori feminisme yang ia kembangkan menjadi landasan bagi perjuangan kesetaraan gender hingga saat ini.
Namun, kita perlu memperluas penerapan teori tersebut dalam konteks disrupsi teknologi. Selain memperjuangkan akses pendidikan, kita juga harus memastikan bahwa perempuan memiliki keterampilan digital yang memadai dan kesempatan yang setara dalam industri teknologi. Untuk mencapai kesetaraan gender yang sesungguhnya, perubahan sistematis pada tingkat individu, masyarakat, dan kelembagaan sangat diperlukan.