Mengenal Jamaah Aolia
Dalam penelitian Ida Novianti dan Arif Hidayat dari IAIN Purwokerto tentang Tasawuf dan Penyembuhan: Studi atas Air Manaqib, tahun 2011, diketahui bahwa Jamaah Aolia Didirikan pada 12 Agustus 1984 oleh KH. R. Ibnu Hajar Sholeh Prenolo bermula dari jamaah biasa dalam salat lima waktu dan salat Jumat.
Selain memberikan pelajaran agama, Ibnu juga memberikan wawasan lingkungan pada jamaahnya, misalnya dengan membangun bak penampung air hujan di bagian bawah masjid untuk menjamin ketersediaan air di lingkungan sulit air itu.
Ibnu juga banyak menanam pohon, seperti jati, yang bisa tetap tumbuh di daerah yang kekurangan udara dan daun yang rontok di musim kemarau, menjadi pupuk saat musim penghujan.
Menurut peneltian itu, ketika peresmian masjid, sengaja dimeriahkan dengan dangdut dan wayang, untuk menarik minat orang muda datang ke masjid.
Saat ini, jumlah jamaah masjid Aolia sekitar 1.500-an berasal dari berbagai kalangan. Sebagian besar jamaah berasal dari daerah Panggang itu sendiri, tetapi ada juga yang berasal dari Jakarta, Purwokerto, Bandung, dan beberapa daerah lainnya.
Mereka berprofesi mulai dari petani, PNS, buruh, anggota legislatif, maupun kemiskinan, dengan berbagai latar belakang pendidikan.
Karena tersebar di berbagai tempat, ada pembagian imam di daerah masing-masing. Imam daerah sebagai upaya agar tidak selalu bergantung kepada KH Ibnu Hajar Soleh Prenolo. (TC)