Sang kakak mau mempertahankan untuk tetap memelihara MAWANG, agar supaya bisa menjadi sakti dan kaya raya. Sedangkan Si Adik ingin keluarganya terbebas dari efek buruk yang dibawa MAWANG.
Sementara itu ditempat yang sama Ketua Lembaga Sensor Film Republik Indonesia, Rommy Fibri Hardiyanto mengatakan produser menggunakan genre horror sebagai pintu masuk agar para penonton mengetahui bahwa pulau Bangka kaya akan kearifan lokalnya.
“Mawang bukan sekedar film horror biasa. Yang ditampilkan bukan hanya hantunya saja, selain urban legend, diselipkan juga informasi, pengetahuan dan kearifan lokal yang masyarakat perlu ketahui,” ujar Romy.
Untuk diketahui, preview film “Mawang” Jangan Sebut Namanya malam ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan dampak negatif yang timbul dalam peredaran, pertunjukkan dan atau penanyangan film.