Dirinya mengungkapkan capaian air minum perpipaan 2023 baru 19,76 persen, ini masih jauh ketinggalan dari negara Asean lainnya, seperti Singapura sudah mencapai 100 persen. Ini menurutnya menjadi tantangan tersendiri untuk Indonesia. Ia juga berharap agar seluruh pihak seperti pemerintah daerah juga turut bersinergi, apalagi UNICEF juga menjadi bagian kegiatan ini, berarti ini sudah menjadi hal yang global.
Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat memberikan sambutan menjelaskan capaian pembangunan infrastruktur air minum dan sanitasi tahun 2023 yakni capaian Rumah Tangga dengan akses air minum layak Tahun 2023 sebesar 91,72%, capaian rumah tangga dengan akses air minum perpipaan Tahun 2023 sebesar 23,07%, capaian rumah tangga dengan akses air minum aman 11,8%. Sedangkan akses sanitasi untuk capaian rumah tangga dengan akses sanitasi layak Tahun 2023 82,36% dan capaian rumah tangga dengan akses sanitasi aman Tahun 2023 10,21%.
“Kontribusi Ditjen Cipta Karya 2020-2023 air minum dan sanitasi antara lain peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik realisasi 711.139 KK, infrastruktur sanitasi berbasis masyarakat realisasi 483.364 KK, pembangunan SPAM realisasi 3.798 liter/detik, peningkatan SPAM realisasi 1.763 liter/detik, perluasan SPAM realisasi 60.519 SR, dan infrastruktur air minum berbasis masyarakat realisasi 1.340.619 SR,” tuturnya.