Setelah kunjungan, kata alumnus IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), sekaligus Chairman ASEAN Smart City Network (ASCN) tersebut, diketahui adanya pendangkalan di bibir pelabuhan, sehingga bisa menyebabkan waktu untuk kapal bersandar lebih pendek. Hal ini menjadi salah satu penghambat distribusi barang ke seluruh Pulau Belitung, sehingga berimbas pula pada kenaikan harga.
Kendala tersebut langsung dikonfirmasi General Manager Regional 2 Tanjungpandan PT Pelni. Sebagai langkah penindakan, perlu dilakukan pengerukan. Mendengar hal itu, Safrizal langsung meminta Pelni untuk bergerak cepat menindakanlanjuti persoalan tersebut untuk menghindari pemicu naiknya inflasi Kep. Babel, lantaran keberangkatan kapal penumpang hanya terjadwal dua kali dalam satu minggu.
“Transportasi itu harus lancar, biar moda transportasi laut kita nggak menjadi penyebab inflasi. Nanti mohon segera kirimkan surat terkait progres penyusunan amdal untuk pengerukan di pelabuhan,” ujarnya.