Selain itu, untuk mendongkrak kunjungan wisata ke Kep. Babel khususnya Belitung
dirinya berharap agar pelabuhan yang ada di daerah tersebut juga dapat dimaksimalkan untuk mendukung pariwisata.
“Bagaimana menyiapkan Belitung sebagai destinasi wisata, kalau dulu menyasar kapal _cruise,_ tapi sekarang kalau bisa menyasar kapal wisata yang kecil,” jelasnya.
Pada rapat tersebut, Kasubdit Sarana dan Prasarana TSFP Ditjen Perhubungan Darat Benny Nurdin Yusuf juga mengemukakan beberapa kendala terutama terkait pengoperasian pelabuhan Tanjung Nyato di Kabupaten Belitung di antaranya:
1. Permasalahan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Nyato masih terkendala pada pelimpahan aset lahan pelabuhan yakni dari Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung ke Kementerian Perhubungan RI mengingat aset saat ini merupakan pinjam pakai kawasan hutan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor: 188.44/1279/dishut/2017 tanggal 23 November 2017 seluas 2,8 hektar. Sehingga terlebih dahulu perlu dilakukan serah terima aset dari Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung ke Kementerian Perhubungan RI;
2. Fasilitas jaringan listrik belum menjangkau Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Nyato, untuk itu dimohonkan dukungan Pemerintah Daerah untuk meminta kepada PLN agar segera memasang jaringan listrik ke Pelabuhan Tanjung Nyato, yang saat ini masih menggunakan genset sehingga biaya operasional sangat tinggi. Diasumsikan apabila menggunakan genset selama 24 jam dengan BBM sebanyak 80 liter/hari dengan harga Rp10.000 maka diperlukan biaya operasi selama 30 hari sebesar Rp 24.000.000;