“Kekhasan pembauran yang terjadi antara etnis Tionghoa dan Melayu di Bangka dan di Belitung bukan merupakan suatu hal yang tidak dapat dilepaskan dari sejarah yang terjadi di dua Pulau ini. Saya berharap Perhimpunan Inti bisa hadir bersama Pemerintah sesuai dengan visinya yaitu menjadi organisasi yang maju, modern, bercitra internasional, berorientasi pada Kebangsaan Indonesia, menghargai hak asasi manusia, egaliter, pluralis, inklusif, demokratis, dan transparan,” harapnya.
Diharapkan dengan adanya pengurus Inti, maka bisa berkontribusi yang positif di masyarakat. Jadi tidak boleh lagi ada pembedaan-pembedaan ini Tionghoa ini Melayu, kehadiran pengurus inti yang sudah dilantik hari ini mudah-mudahan dapat membantu pembangunan yang ada di provinsi Bangka Belitung agar lebih bagus lagi. Karena semua masyarakat bisa terlibat yang mana nantinya diharapkan bisa berpartisipasi untuk membangun masyarakat di Bangka Belitung ini, diawali dengan kegiatan bansos katarak, yang menjadi salah satu bukti kehadiran Inti dan mudah-mudahan bisa lebih banyak lagi, tidak hanya katarak mungkin bisa terkait dengan stunting, juga bisa ikut terkait dengan penanganan kemiskinan, ungkapnya.
Hadir juga dalam pelantikan tersebut jajaran Pengurus Pusat Inti, Kabid Humas Polda Babel, Kepala Kejati, Kasiterrem 045/Garuda Jaya, Ketua Pembina Kehormatan Pengurus Pusat Perhimpunan INTI Muliawan Jahja, Ketua Yayasan A New Vision Indonesia Robert Njo L, Direktur RS Kalbu Intan Medika (KIM), Ketua DPRD Bangka Tengah Me Hoa dan Sekda Pangkalpinang Mie Go. (***)