Pada awalnya, pemikiran untuk mengejar pendidikan dokter hewan tidak pernah muncul setelah kelulusannya dari SMA. Satu-satunya pertimbangan yang timbul pada saat itu adalah untuk masuk ke sebuah jurusan kuliah yang memiliki kuota besar namun minim peminat, dengan harapan agar lebih mudah diterima.
Setelah melalui pertimbangan yang cermat dan matang, akhirnya diambil keputusan untuk menempuh pendidikan di jurusan S1 kedokteran hewan di Universitas Airlangga. Meskipun pada waktu itu universitas tersebut hanya menampung 150 kuota, dan terletak di provinsi yang sama dengan kota asalnya, yaitu Jawa Timur.
Keputusan tersebut tidak diambil secara gegabah, melainkan telah dipertimbangkan dengan seksama sejak awal sebelum akhirnya memutuskan untuk melanjutkan studi di jurusan tersebut. Baginya, meskipun sudah memutuskan untuk menempuh pendidikan di jurusan tersebut, ia tetap menyadari bahwa setelah lulus masih tersedia peluang karir yang luas, memberikan harapan akan masa depan yang penuh potensi dan kesempatan.
Bagi drh. Marco, pengalaman kuliah merupakan sebuah tantangan yang dihadapi dengan serius. Di saat banyak orang menganggap kuliah sebagai waktu yang harus dilalui dengan santai, drh. Marco beranggapan kuliah adalah suatu hal yang harus dihadapi dengan serius dan penuh persaingan. Baginya, mendapatkan nilai di bawah teman-temannya merupakan suatu hal yang sangat menyedihkan. Bagi drh. Marco, nilai merupakan hal yang paling penting, sebagai hasil dari kerja keras dan dedikasinya dalam belajar.
Baginya, kuliah dan ujian adalah tantangan yang ingin terus dirasakan, karena hal tersebut memotivasinya untuk melanjutkan studi hingga tingkat S3 dan memperoleh gelar doktor pada usia 29 tahun. Hampir seluruh jenjang pendidikan dilaluinya tanpa membebani orang tua karena keseluruhan ditanggung beasiswa baik itu dari pemerintah seperti Bidikmisi, swasta seperti Tanoto Foundation hingga beasiswa perusahaan. Setelah lulus, drh. Marco telah meraih berbagai prestasi, termasuk melakukan berbagai jenis penelitian mikrobiologi bersama para pakar dari perguruan tinggi baik nasional maupun internasional, menunjukkan komitmen dan dedikasinya dalam bidang tersebut.