“Perempuan Indonesia mampu berperan dan berkarya baik di ruang domestik maupun publik. Sosok RA Kartini mengingatkan kita bagaimana perjuangan akan pentingnya pendidikan bagi kaum perempuan,” ujarnya.
Diungkapkannya, pendidikan menjadi modal penting perempuan untuk mampu memahami peran dan fungsinya dengan benar sehingga pada gilirannya perempuan akan keluar dari stigma negatif yang selama ini telah membelenggu kemerdekaannya.
“Hingga pada saatnya sikap-sikap diskriminantif, intoleran, primordialisme dan sejenisnya akan ditinggalkan. Karena sekarang setiap orang hanya akan dinilai dan ditentukan dari potensi dan kualitas dirinya,” ujarnya.
Cahaya perjuangan RA Kartini dikatakan Safriati, kini telah membuahkan hasil dan diakui secara luas di masyarakat Indonesia.