“Kami tidak sepakat diterapkan sistem komersil seperti saat ini. Bagi kami aset lebih penting, mohon maaf kalaupun cuma target PAD hanya 75 juta lebih baik jadi Aset saja, tapi kalau memang mau di komersilkan, maka sama-sama nantinya seperti apa kita putuskan, agar benar-benar maksimal,” ujar Ustaz Dede.
Wakil Pimpinan II DPRD Babel, Heryawandi pun ikut menanggapi persoalan Wisma Bougenville tersebut. Dirinya setuju dengan apa yang disarankan oleh Ustaz Dede.
“Karena kalau memang bicara komersil, harus jelas, harus profesional, bukan seperti ini terus menerus, maka dalam rapat ini harus ada langkah dan keputusan yang diambil,” kata Heryawandi.
Heryawandi pun menyebutkan jika memang itu mau dikelola dengan benar agar menghasilkan PAD maka harus ditata dengan benar.
“Kalau lebih besar biaya listrik dan sebagainya daripada pemasukkan, harus diselesaikan segera persoalan ini,” ujarnya.
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I Ustad Dede dan dihadiri oleh Kepala Biro Umum, Bakeuda, Dishub, PUPR, Disparbudkepora serta staf. (®)