Karya seni dari sampah plastik
Begitu memasuki toko, pelanggan akan disambut dengan sebuah karya seni yang menggambarkan Siren di lautan. Karya warna-warni yang tempatkan di salah satu sisi ruangan itu merupakan karya seniman lokal Ayu Arista Murti yang terbuat dari sampah plastik, satu masalah lingkungan terbesar di dunia saat ini.
Anthony mengatakan bahwa gerai ini disiapkan untuk menjadi template atau format untuk pengembangan gerai-gerai selanjutnya.
“Kami punya kewajiban terhadap planet ini, agar menggunakan lebih sedikit sumber daya alam yang tersedia karena menurut saya, dampak perubahan iklim, kelangkaan sumber daya, adalah nyata,” ujar dia.
Konsep ramah lingkungan banyak digunakan merek-merek besar di dunia. Di bidang fashion, Prada memiliki 80 toko yang sudah tersertifikasi hijau. Grup produk mewah Italia ini telah memanfaatkan teknologi untuk melacak, mengelola, dan meningkatkan kinerja toko-tokonya dalam hal konsumsi energi dan air, pengelolaan limbah, pengiriman produk, dan kesejahteraan masyarakat.
Industri perhotelan juga kini banyak yang memilih pengembangan dan pengelolaan yang berkelanjutan.
Starbucks saat ini memiliki 3.500 gerai yang sudah disertifikasi Greener Store di 20 negara. Sampai dengan 2025, ditargetkan Greener Store akan bertambah menjadi 10.000. (49N/ TC)