CDN.id, PANGKALPINANG-Direktur Kriminal Khusus (Direskrimsus) Polda Babel, Kombes Pol Moh. Irhamni menegaskan pihaknya sudah memeriksa beberapa saksi pihak-pihak terkait kasus hasil pekerjaan proyek Sitem Penyediaan Air Minum (SPAM) senilai Rp. 75.447.537.000 di Kabupaten Belitung.
Kuat dugaan proyek multi years milik Kementerian Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) peningkatan jaringan layanan air bersih perpipaan tahun anggaran 2020 /2021, dinilai pengerjaannya terkesan asal jadi dan merusak fasilitas umum (fasum).
Kapolda Babel, Irjen Pol Drs Yan Sultra Indrajaya melalui Dir Krimsus, Kombes Pol Irhamni menegaskan saat ini pihaknya sedang mengusut kasus dugaan tipikor tersebut.
“Masih penyelidikan mencari perbuatan melawan hukumnya. Apakah ada kerugian negara maupun perbuatan niat jahat (mens rea). Kalau sudah ketemu bukti awal ditingkatkan ke penyidikan. Sedangkan untuk saksi-saksi dari pihak terkait sudah dilakukan pemeriksaan, tapi saya lupa nama-namanya,” kata Kombes Pol Moh. Irhamni, Sabtu siang (3/9/2022).
Dihubungi terpisah, Direktur PDAM Belitung, Badia Parulian Lumbanturoan SS menyebut jika hasil pekerjaan proyek SPAM yang diterima pihaknya masih meninggalkan beberapa catatan.
“Kalau hasil pekerjaan secara fisik bagus. Air mengalir sebagai mestinya termasuk pipa dan mesin. Tapi memang ada beberapa catatan yang disampaikan untuk kontraktor dan PPK karena masih masa pemeliharaan seperti aspal yang tidak dilayer, bak yang bocor dan sejumlah jalan banyak yang rusak. Semua itu disaksikan oleh pihak Intel Kejati Babel,” ujar Badia dihubungi melalui ponselnya, Kamis (1/9/2022).
Sementara itu, Direktur Utama PT. Fajar Indah Satyanugraha selaku KSO proyek SPAM di Belitung, memilih bungkam saat dikonfirmasi.
Padahal beberapa kesempatan, Alup meminta kepada wartawan jika ada pekerjaan yang menyangkut perusahaannya silahkan dikonfirmasi dan dirinya akan menanggapi.
Hasil investigasi wartawan bangkaindependent.com di Belitung. Proyek Rp75 miliar tersebut menyisahkan berbagai permasalahan. Bekas galian pipa di jalan aspal banyak yang bergelombang dan berlubang. Kemudian kedalaman pipa tidak maksimal dan bak bocor. Kerusakan jalan tersebut mulai dari Tanjung Baru sampai Jalan Bukit. Lalu kerusakan juga terlihat mulai di Jalan Kelubi sampai Jalan Pemuda.