Penjemputan Paksa Tanpa Prosedur Hukum yang Dilakukan Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan Jadi Kontroversial

oleh
oleh

Novian Putera, suami dari Siti Nadita juga menambahkan bahwa masalah ini berakar dari sengketa warisan di dalam keluarga. “Permasalahan ini muncul setelah Tante Ati meminta kami mengosongkan rumah Jl. Lurah Gandaria agar bisa dijual. Semua barang di dalam gudang tersebut adalah barang-barang rongsok yang kami jual. Kami tidak tahu menahu tentang barang yang dituduhkan hilang,” jelasnya.

Pihak keluarga Siti Nadita merencanakan langkah hukum dengan melaporkan tindakan intimidasi pihak penyidik kepada Divisi Propam Polda Metro Jaya. Mereka bertekad untuk membela hak-hak mereka secara maksimal. “Kami tidak akan tinggal diam. Ini adalah contoh buruk dari penyalahgunaan kekuasaan dalam penegakan hukum,” tegas Novian.

Kasus ini menarik perhatian publik, dengan masyarakat berharap agar aparat penegak hukum dapat bertindak lebih profesional dan transparan. Tim media akan terus memantau perkembangan kasus ini dan secepatnya mengonfirmasi pernyataan dari pihak penyidik Polres Metro Jakarta Selatan.

Keluarga Siti Nadita berharap keadilan dapat ditegakkan dan proses hukum yang berjalan tidak akan terdistorsi oleh kepentingan pribadi. Sementara itu, Polres Metro Jakarta Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait peristiwa tersebut.(®)

 

 

 

 

 

 

 

No More Posts Available.

No more pages to load.