Ia menilai pengamanan terhadap obvitnas harus dibutuhkan komitmen semua pihak, karena urusannya dengan pengamanan pendapatan negara yang bersifat strategis.
Sebagai contoh, dikatakannya PT Timah tiap tahunnya harus menderita hingga Rp2,5 triliun akibat penambangan ilegal. Belum lagi semakin banyaknya lahan kritis dan negara harus menanggung pemulihan lingkungan yang rusak karena tambang ilegal. Itu disebabkan karena tidak adanya perusahaan yang bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terlanjur terjadi.
Oleh karena itu, ia berharap agar seluruh elemen pemerintah, akademisi, praktisi, komunitas bisnis, media, dan masyarakat untuk turut menjaga eksistensi obvitnas PT Timah, termasuk pihak kepolisian. Ia meminta kepolisian tidak tebang pilih dalam menindak tegas para pelaku penambangan ilegal.