“Di APBD perubahan akan kita lakukan itu tetapi data itu harus valid siapa yang harus dan wajib untuk kita bantu yang menerima PKMK ini. Makanya kita prioritas karena memerlukan biaya yang tinggi makanya yang memang prioritas yang harus diberikan PMKM ini yang akan kita berikan karena terbatas dan segala prioritasnya,” ujarnya.
Sementara Kepala DP3AKB Kota Pangkalpinang, Agustu Effendi menambahkan bahwa permasalahan stunting bukan hanya soal anak, tetapi terdapat empat kelompok lain yang perlu menjadi perhatian.
“Remaja, ibu hamil, ibu melahirkan/ibu nifas, dan balita batita ini yang harus kita lakukan pencegahan karena bisa saja dia hamil kekurangan energi kronis. Kalau tidak kita tangani nantinya bayi itu pasti akan prematur kecil atau kurang sehat kurang gizi bayinya. Indikator yang kedua kalau dari bumil kurang bagus itu akan berpengaruh, jika ibunya kurang sehat dan bayinya minum ASI itu akan berimbas kepada anak dan itulah empat beresiko yang harus kita tangani,” paparnya.
Oleh karenanya Agustu mengajak masyarakat untuk rutin datang ke posyandu melakukan pemeriksaan dan pemberian imunisasi guna menciptakan kekebalan tubuh anak.