CDN.id, JAKARTA- Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ) Pramono Anung dan Rano Karno, menerima naskah akademik dan draft Raperda pembentukan Lembaga Adat Masyarakat Betawi yang masuk di pasal 31 Undang-Undang DKJ.
“Saya Ketua Umum Forum Betawi Rempug dan KKB, memikirkan Betawi setelah bukan ibukota, hari ini lembaga adat draft naskah akademik saya serahkan kepada mas Pram dan bang Dul. Karena saya yakin Mas Pram dan Bang Dul akan menang di Pilkada DKJ 2024, sehingga amanah dan dapat terwujud,” ucap Ketua FBR Kyai Lutfi Hakim, saat menyerahkan naskah akademik di acara Deklarasi FBR usung Mas Pram dan Bang Dul Rano Karno jadi Cagub dan Cawagub DKJ 2024, Minggu (13/10/24) , di Jalan Logam Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Utara, Jakarta Selatan.
Imam Besar FBR ini juga mengatakan hanya sosok Pramono Anung dan Rano Karno, yang mampu membawa Betawi ke depannya menjadi lebih baik lagi.
“Hanya Mas Pram dan Bang Dul yang punya legasi untuk bagaimana langkah Betawi kedepannya setelah menjadi Gubernur, Ini saya titipkan untuk diperjuangkan menurut peraturan UU yang berlaku kepada Mas Pram dan Bang Dul,” ucap Kyai Lutfi Hakim
Sementara itu calon gubernur (cagub) DKJ Pramono Anung juga menyatakan dirinya bersama Rano Karno siap menindaklanjuti naskah akademik tersebut, dan menjadikan FBR sebagai partner strategis pemerintahan Jakarta.
“Insya Allah jika saya dan bang Dul menjadi gubernur dan wakil gubernur akan kami tindaklanjuti dan kami akan menjadikan FBR sebagai patner strategis, artinya apabila kalau ada keputusan yang menyangkut memajukan kebudayaan Betawi,” kata Mas Pram sapaan akrab Pramono Anung.
“Jakarta bukan sekedar urusan Betawi, yang pasti untuk urusan lain kami akan selalu meminta saran dan pendapat dari FBR, karena untuk maju maka yang harus dilakukan adalah menyelesaikan persoalan dari bawah,” lanjutnya.
Mantan Menteri Sekretaris Kabinet kepemimpinan presiden Jokowi ini juga mengungkapkan, selama diamanahkan menjadi cagub DKJ, dirinya melakukan kampanye setiap harinya 10 sampai 11 titik, mendengarkan keluhan serta masukan saran dari yang mayoritas masyarakat Betawi.
“Seperti KJP, KJS, Kartu Lansia, Jumantik, Dasawisma, PKK, Posyandu, RT, RW dan sebagainya sehingga menjadi konsentrasi saya dan Bang Dul yang harus diselesaikan, inilah tahap awalnya,” ungkapnya.
“Untuk RT dan RW kami berkonsentrasi penuh, insentif RT jadi 4 juta, RW naik jadi 5 juta, dan disetiap lingkungan RT dan RW kami akan pasang CCTV untuk mengurangi tindakan kriminal, bullying, ancaman narkoba, dan lainnya,” tambah Mas Pram yang sudah 25 tahun terjun di dunia pemerintahan.