Dikatakan Ridwan beragamnya suku, agama maupun asal usul dikatakan Pj Gubernur Ridwan tidak pernah menimbulkan gejolak sosial.
“Karena sejak ratusan tahun yang lalu, masyarakat Babel sudah hidup berdampingan dan rukun dalam keberagaman, bagaikan Indonesia kecil. Tidak ada kerusuhan sosial, isu sara, juga perilaku yang membedakan asal usul dan agama. Di sini rumah ibadah agama yang berbeda pun saling berdampingan,” kata Pj Gubernur.
Lebih lanjut, kohesi sosial masyarakat Kep. Babel dikatakannya menjadi modal sosial untuk menarik investor.
“Kami berharap investor bisa datang dengan nyaman. Di saat gejolak sosial terjadi di beberapa wilayah Indonesia, sempat beberapa investor merasa was was juga. Namun, Alhamdulillah tempat kami (Kep. Babel) dimata investor internasional masih dianggap aman. Ini yang harus kami jaga,” tutupnya.
Pada kesempatan ini, Pj Gubernur juga berharap agar pemuka agama, tokoh masyarakat dapat bersinergi untuk memerangi narkoba, serta menurunkan angka pernikahan dini dan perceraian.
Kegiatan diakhiri dengan Menteri Agama RI melakukan penandatanganan prasasti diantaranya prasasti peletakan batu pertama pembangunan Vihara Sheng Te dan gedung ruang kelas baru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Bangka Barat.(**)